Best Practice adalah sebuah karya tulis yang menceritakan pengalaman terbaik dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi oleh guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan sehingga mereka mampu memperbaiki mutu layanan pendidikan dan pembelajaran di sekolah (Apandi, 2018). Sumber lain dinyatakan bahwa Best Practice adalah cerita keberhasilan terbaik dari guru kepala sekolah, pengwas sekolah, dan tenaga kependidikan dalam menyelesaikan masalah Ketika melaksanakan tugas. Menurut Apandi (2018), Best Practice tidak selalu identik dengan langkah yang besar dan "revolusioner" yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan dalam menyelesaikan masalah, tetapi bisa juga melalui sebuah langkah kecil, penerapan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sederhana, tetapi efektif dan dampaknya terasa oleh sekolah. Karakter utama Best Practice adalah tindakan-tindakan taktis dan praktis untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam mengatasi masalah. Dalam penyusunan best practices peserta menggunakan metode STAR yaitu Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi. Keempat poin tersebut dikombinasikan agar menjadi bentuk pembelajaran baru yang dapat diterapkan di sekolah.
Langkah awal adalah melihat situasi atau kondisi latar belakang penerapan strategi yang akan digunakan. Anda dapat menyurvei hal-hal apa saja yang menjadi kendala pembelajaran siswa, contohnya peserta didik kesulitan mengerjakan soal evaluasi materi udara bersih bagi pernapasan. Setelah mengetahui latar belakangnya, kita dapat mengetahui bahwa praktik pembelajaran menggunakan model dan media pembelajaran interaktif dianggap penting karena dapat memotivasi belajar peserta didik yang rendah. Dengan demikian, sebagai pengajar memiliki tanggung jawab dalam mengelola proses pembelajaran agar interaktif, efektif, inovatif dan menyenangkan.
Langkah kedua yaitu "Tantangan" berarti tantangan apa yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan. Misalnya guru tidak menggunakan alat peraga selama menjelaskan sehingga anak bosan dan mengantuk, sumber ajar hanya menggunakan buku tema guru dan peserta didik dll. Langkah ketiga yaitu penerapan aksi. Setelah mengetahui penyebab anak tidak maksimal dalam menerima pembelajaran dan sebagai pengajar juga telah mengetahui kendalanya apa saja, maka akan menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
Langkah ketiga yaitu penerapan aksi. Setelah mengetahui penyebab anak tidak maksimal dalam menerima pembelajaran dan sebagai pengajar juga telah mengetahui kendalanya apa saja, maka akan menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hanya komentar membangun yang diterima, diharapkan tidak ada titipan link di sini